Salam Hangat... ^_^

mohon kritik dan saran dari pembaca yang baik hati...(◦'⌣'◦)

Sabtu, 03 Desember 2011

SISTEM PERNCERNAAN MANUSIA (maaf blom lengkap))


Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
-penghancuran
-penyerapan
-pengeluaran


Proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.
Agar dapat diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh, makanan perlu dicerna terlebih dahulu. Proses pencernaan makanan dibedakan menjadi pencernaan makanan secara mekanis dan kimiawi.
Sistem pencernaan makanan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongann, lambung usus, dan anus. Makanan diserap di usus kemudian di edarkan ke seluruh bagian tubuh. Sisa makanan di keluarkan melalui anus.

Alat pencernaan manusia terdiri dari organ-organ dengan beberapa bagian dan fungsinya masing-masing yaitu :

1) MULUT
Di dalam rongga mulut terdapat:
- Kelenjar ludah   : terdapat ludah yang mengandung air,
  lender, garam dan enzim ptyalin
-Gigi                : berguna untuk menghaluskan makanan
-Lidah              : berguna untuk membantu mengatur letak
    makanan, mendorong makanan, dan mengecap    
    makanan

2) KERONGKONGAN (esofagus)
-panjang ± 20 cm, lebar 2 cm
-dapat bergerak peristaltic

3) LAMBUNG
Di dalam lambung makanan diubah menjadi “khim”
Terdiri atas :
-sfingter kardiakus  : di sebelah atas dekat jantung
-fundus               : bagian yang membulat dan terletak di
  tengah
-sfingter pylorus    : bagian yang berada di dekat usus dua
   belas jari
Asam lambung mengendung HCl yang berguna membunuh kuman.

4) USUS HALUS
Di dalamnya dihasilkan getah usus yang berfungsi untuk menetralkan makanan hingga pH optimal.
Terdiri atas :
-duodenum (usus dua belas jari)    
-jejenum (usus kosong)
-illeum    (usus absorpsi)

5) USUS BESAR
Di dalamnya terjadi reabsorpsi air dan pembusukan sisa makanan. Lalu feses yang terbentuk terdorong ke rektum.

6) REKTUM dan ANUS
Muara proses defekasi.


Kelenjar pencernaan berfungsi untuk menghasilkan enzim-enzim pencernaan.

         Kelenjar saliva, kelenjar yang menghasilkan air, lendir dan enzim amylase.
      -kelenjar parotis : kelenjar ludah dekat telinga
      -kelenjar submaksilaris : kelenjar ludah di rahang bawah
      -kelenjar sublingualis : kelenjar ludah di rahang bawah

         Pankreas : menghasilkan getah pancreas yang disekresikan ke usus halus.
Enzim yang dihasilkan : lipase, amylase, tripsinogen.

         Hati : bersama insulin mengatur keseimbangan zat makanan dalam darah.


Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan atau kelainan.

Contohnya yaitu :
         Karies : terjadi dalam rongga mulut pada gigi yang tidak terawat. Karies terjadi karena adanya penumpukan sisa makanan pada gigi yang difermentasikan oleh bakteri menyebabkan lubang pada gigi.

         Kolik : rasa nyeri pada perut karena mengonsumsi makanan yang mengandung zat yang merangsang. (mis : cabai, lada, dan jahe).

         Malabsorpsi : kelainan kemampuan lambung dan usus untuk menyerap sari makanan menjadi tidak sebaik yang seharusnya.

         Malnutrisi : gangguan kesehatan gizi, dapat karena kelebihan, kekurangan, atau ketidak seimbangan gizi.

         Konstipasi : susah buang air besar karena feses terlalu keras (sembelit).

         Peritonitis : infeksi pada rongga perut.

         Apenditis : radang pada apendiks (umbai cacing), disebut juga radang usus buntu.

         Parotitis : adalah penyakit gondok, terjadi karena peradangan pada kelenjar parotis.

         Diare : keluarnya feses dalam bentuk encer karena infeksi pada kolon.

         Sirosis hati : radang pada hati karena pergantian sel-sel hati dengan jaringan serabut.

         Ulkus : peradangan pada dinding lambung akibat produksi asam lambung lebih banyak dari jumlah makanan yang masuk atau karena infeksi oleh bakteri

         Tukak lambung : kerusakan selaput lendir karena factor-faktor psikosomatis, toksin, ataupun kuman-kuman.


2 komentar: