Udah pada tau belom arti tiap kata dari judul di atas?
Nih, buat yang bingung atau belom tau, dha buat di bawah ini (ni dibantuin sama
uncle google juga)
Farmasi : salah satu bidang profesional kesehatan yang mempelajari seni dan ilmu dalam penyiapan, pendistribusian, penyimpanan obat dan disertai dengan pemberian informasi kepada publik, sehingga bertanggungawab dalam pemastian efektivitas dan keamanan penggunaan obat.
Farmasis : =Apoteker (Indonesia); =Pharmacist (English), merupakan
gelar profesional dengan keahlian di bidang farmasi; ahli dl ilmu
obat-obatan; yg berwenang membuat obat untuk dijual.
Apotek : =Pharmacy (English),
adalah toko
tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan
barang medis; rumah obat.
Awal mula Kelahiran Ilmu Farmasi
Pada
kenal eyank Hippocrates ga? Itu loh, eyank2 yang dikenal sebagai “Bapak
Ilmu Kedokteran” hehe...
Ni
fotonya eyank, bagi yang kangen, hehe
Hippocrates (460-370
SM).
Nah,
pada masanya eyank Hippocrates belom ada tu yang namanya profesi Farmasi. Saat itu, seorang “Dokter”
merangkap menjadi seorang “Apoteker” berkerja
mendignosis sekaligus menyiapkan obat.
Semakin
berkembangnya ilmu kesehatan, masalah penyediaan obat semakin rumit pula, baik
itu formula maupun cara pembuatannya, sehingga dibutuhkan adanya suatu keahlian
khusus dan tersendiri.
Pada tahun 1240 M, Raja Jerman Frederick II memerintahkan pemisahan
secara resmi antara Farmasi dan Kedokteran dalam
dekritnya yang terkenal “Two Silices”.
Dari sejarah ini, satu hal yang perlu digarisbawahi adalah akar ilmu farmasi dan ilmu kedokteran adalah sama, sehingga
diharapkan keilmuan ini dapat bekerja sama untuk mencapai efek terapi yang
maksimal bagi pasien.
Farmasi berasal dari kata farma (pharma)
bahasa Inggris: pharmacy
bahasa Yunani: pharmacon, yang
berarti : obat
1.
Paracelsus
(1541-1493
SM) berpendapat bahwa untuk membuat sediaan obat perlu pengetahuan kandungan
zat aktifnya dan dia membuat obat dari bahan yang
sudah diketahui zat aktifnya
2.
Hippocrates
(459-370
SM) yang dikenal dengan “bapak kedokteran” dalam praktek pengobatannya telah menggunakan lebih dari 200 jenis tumbuhan.
3.
Claudius
Galen (200-129 SM) menghubungkan
penyembuhan penyakit dengan teori kerja obat yang merupakan bidang ilmu
farmakologi.
4.
Ibnu
Sina
(980-1037) telah menulis beberapa buku tentang metode
pengumpulan dan penyimpanan tumbuhan obat serta cara pembuatan sediaan obat
seperti pil, supositoria, sirup dan menggabungkan pengetahuan pengobatan dari
berbagai negara yaitu Yunani, India, Persia, dan Arab untuk menghasilkan
pengobatan yang lebih baik.
5.
Johann
Jakob Wepfer (1620-1695) berhasil melakukan verifikasi efek
farmakologi dan toksikologi obat pada hewan percobaan, ia mengatakan :”I
pondered at length, finally I resolved to clarify the matter by experiment”. Ia
adalah orang pertama yang melakukan penelitian
farmakologi dan toksikologi pada hewan percobaan. Percobaan pada hewan
merupakan uji praklinik yang
sampai sekarang merupakan persyaratan sebelum obat diuji–coba secara klinik pada
manusia.
6.
Institut
Farmakologi pertama didirikan pada th 1847 oleh Rudolf Buchheim
(1820-1879) di Universitas Dorpat (Estonia). Selanjutnya Oswald Schiedeberg
(1838-1921) bersama dengan pakar disiplin ilmu lain menghasilkan konsep fundamental dalam kerja obat meliputi reseptor obat, hubungan struktur
dengan aktivitas dan toksisitas selektif. Konsep tersebut juga diperkuat
oleh T. Frazer (1852-1921) di Scotlandia, J.
Langley (1852-1925) di Inggris dan P. Ehrlich (1854-1915) di Jerman.
Dikutip
dari berbagai sumber dengan pengeditan seperlunya
Sumber:
http://farmatika.blogspot.com/p/sejarah-farmasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar