Salam Hangat... ^_^

mohon kritik dan saran dari pembaca yang baik hati...(◦'⌣'◦)

Selasa, 28 April 2015

FARMASI, FARMASIS, PHARMACY, PHARMACIST, APOTEK, APOTEKER

Udah pada tau belom arti tiap kata dari judul di atas? Nih, buat yang bingung atau belom tau, dha buat di bawah ini (ni dibantuin sama uncle google juga)

Farmasi      : salah satu bidang profesional kesehatan yang mempelajari seni dan ilmu dalam penyiapan, pendistribusian, penyimpanan obat dan disertai dengan pemberian informasi kepada publik, sehingga bertanggungawab dalam pemastian efektivitas dan keamanan penggunaan obat.
Farmasis      : =Apoteker (Indonesia); =Pharmacist (English), merupakan gelar profesional dengan keahlian di bidang farmasi; ahli dl ilmu obat-obatan; yg berwenang membuat obat untuk dijual.
Apotek       : =Pharmacy (English), adalah toko tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis; rumah obat.


Awal mula Kelahiran Ilmu Farmasi
            Pada kenal eyank Hippocrates ga? Itu loh, eyank2 yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu Kedokteran” hehe...
Ni fotonya eyank, bagi yang kangen, hehe


Hippocrates (460-370 SM).

            Nah, pada masanya eyank Hippocrates belom ada tu yang namanya profesi Farmasi. Saat itu, seorang “Dokter” merangkap menjadi seorang “Apoteker” berkerja mendignosis sekaligus menyiapkan obat.
            Semakin berkembangnya ilmu kesehatan, masalah penyediaan obat semakin rumit pula, baik itu formula maupun cara pembuatannya, sehingga dibutuhkan adanya suatu keahlian khusus dan tersendiri.
            Pada tahun 1240 M, Raja Jerman Frederick II memerintahkan pemisahan secara resmi antara Farmasi dan Kedokteran dalam dekritnya yang terkenal “Two Silices”. Dari sejarah ini, satu hal yang perlu digarisbawahi adalah akar ilmu farmasi dan ilmu kedokteran adalah sama, sehingga diharapkan keilmuan ini dapat bekerja sama untuk mencapai efek terapi yang maksimal bagi pasien.

Farmasi berasal dari kata farma (pharma)
bahasa Inggris: pharmacy
bahasa Yunani: pharmacon, yang berarti : obat

1.    Paracelsus (1541-1493 SM) berpendapat bahwa untuk membuat sediaan obat perlu pengetahuan kandungan zat aktifnya dan dia membuat obat dari bahan yang sudah diketahui zat aktifnya
2.    Hippocrates (459-370 SM) yang dikenal dengan “bapak kedokteran” dalam praktek pengobatannya telah menggunakan lebih dari 200 jenis tumbuhan.
3.    Claudius Galen (200-129 SM) menghubungkan penyembuhan penyakit dengan teori kerja obat yang merupakan bidang ilmu farmakologi.
4.    Ibnu Sina (980-1037) telah menulis beberapa buku tentang metode pengumpulan dan penyimpanan tumbuhan obat serta cara pembuatan sediaan obat seperti pil, supositoria, sirup dan menggabungkan pengetahuan pengobatan dari berbagai negara yaitu Yunani, India, Persia, dan Arab untuk menghasilkan pengobatan yang lebih baik.
5.    Johann Jakob Wepfer (1620-1695) berhasil melakukan verifikasi efek farmakologi dan toksikologi obat pada hewan percobaan, ia mengatakan :”I pondered at length, finally I resolved to clarify the matter by experiment”. Ia adalah orang pertama yang melakukan penelitian farmakologi dan toksikologi pada hewan percobaan. Percobaan pada hewan merupakan uji praklinik yang sampai sekarang merupakan persyaratan sebelum obat diuji–coba secara klinik pada manusia.
6.    Institut Farmakologi pertama didirikan pada th 1847 oleh Rudolf Buchheim (1820-1879) di Universitas Dorpat (Estonia). Selanjutnya Oswald Schiedeberg (1838-1921) bersama dengan pakar disiplin ilmu lain menghasilkan konsep fundamental dalam kerja obat meliputi reseptor obat, hubungan struktur dengan aktivitas dan toksisitas selektif. Konsep tersebut juga diperkuat oleh T. Frazer (1852-1921) di Scotlandia, J. Langley (1852-1925) di Inggris dan P. Ehrlich (1854-1915) di Jerman.

Dikutip dari berbagai sumber dengan pengeditan seperlunya
Sumber:
http://farmatika.blogspot.com/p/sejarah-farmasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar